Verizon, perusahaan telekomunikasi Amerika, memang berencana melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap 13 ribu karyawannya. Alasan utama PHK ini adalah untuk mengurangi biaya operasional dan meningkatkan efisiensi perusahaan.
Verizon bergerak di bidang telekomunikasi, menyediakan layanan internet, telepon, dan televisi kabel. Perusahaan ini juga memiliki jaringan seluler 5G yang luas di Amerika Serikat.
Strategi perusahaan untuk bertahan dan supaya terus berkembang
PHK ini merupakan bagian dari strategi restrukturisasi perusahaan untuk meningkatkan kinerja keuangan dan meningkatkan daya saing di pasar telekomunikasi yang semakin ketat. Verizon juga berinvestasi besar-besaran dalam teknologi 5G dan infrastruktur digital lainnya, sehingga perlu melakukan penyesuaian dalam struktur organisasi.
Dalam beberapa tahun terakhir, Verizon telah melakukan beberapa kali PHK sebagai bagian dari upaya restrukturisasi dan efisiensi. Pada tahun 2020, perusahaan ini melakukan PHK terhadap 7 ribu karyawan, dan pada tahun 2022, mereka melakukan PHK terhadap 5 ribu karyawan.
PHK ini diharapkan dapat menghemat biaya operasional Verizon sebesar $2,5 miliar hingga $3 miliar per tahun. Perusahaan ini juga berencana menggunakan dana tersebut untuk investasi dalam teknologi 5G dan infrastruktur digital lainnya .
Keputusan sulit dan dampak sosial
Dalam konteks yang lebih luas, PHK merupakan keputusan sulit yang diambil perusahaan untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing. Namun, perusahaan juga harus mempertimbangkan dampak sosial dan ekonomi dari keputusan tersebut, serta memastikan bahwa karyawan yang terkena PHK mendapatkan hak-hak yang sesuai dengan undang-undang ketenagakerjaan .
Kemudian pihak perusahaan verizon juga berjanji akan memberikan kompensasi uang pesangon dan pelatihan skill dan keterampilan pada karyawan yang terkena PHK supaya mereka bisa melakukan aktivitas usaha mandiri, selama individu nya mau bekerja keras untuk menghadapi problematika kehidupan sumber berita IDX Chanel Insigth